-

Berita Luar Negeri

Azon Profit Master

Live Traffic Feed

">See all post'); document.write('

var hn_url_blog = "http://mediacentersabang.blogspot.com/"; var hn_jumlah_post = 10; var hn_warna_latar = "#000000"; var hn_warna_garis = "#FF0000"; var hn_posisi = "bottom"; var hn_tampilkan_judul = true; var hn_backlink = false; ?max-results=10">Alam dan Jagad Raya

'); document.write(" ?max-results="+numposts6+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts7\"><\/script>");

Pemko Sabang Gelar mutasi besar-besaran, 74 Pejabat eselon di ambil sumpah, Empat Pejabat di bangku panjangkan.

SABANG- Sebanyak 74 pejabat Eselon II, III dan IV di jajaran pemerintahan Kota Sabang Rabu (24/12) kemarin di ambil sumpahnya sebagai pemegang jabatan dalam struktur pemerintahan yang baru,sementara empat pejabat eselon II di antaranya masuk dalam daftar bangku panjang sebagai staf ahli, pengangkatan pejabat Eselon itu tertuang dalam surat keputusan (SK) Walikota Sabang nomor 1203 tahun 2008 tentang dalam jabatan structural.
Walau cuaca sangat tidak mendukung dengan curah hujan yang cukup tinggi Pengambilan sumpah sekaligus prosesi pelantikan yang berlangsung di Aula kantor walikota Sabang tersebut terlaksana dengan baik.

Dalam kesempatan itu Walikota Sabang melalui Wakil Walikota Islamudin yang bertindak sebagai pengambil sumpah dan melantik para pejabat eselon itu mengatakan, beban kerja, tanggung jawab dan prioritas kerja harus menjadi pilihan pertama dalam menjalankan tugas untuk itu ia berharap para pejabat eselon yang baru saja di lantik untuk menduduki posisi yang baru ini dapat menunjukan kinerja yang nyata dan mengedepankan amanah dari masyarakat Sabang.

" Saya harapkan bagi para pejabat eselon yang telah di ambil sumpahnya agar dapat bekerja dengan maksimal dan menunjukan hasil yang positif di masa yang akan datang, karena bila terbukti berkinerja buruk maka dapat di berhentikan dari jabatan tersebut," ujar Islamuddin dalam kata-kata sambutanya.

Ia juga menekankan tentang tunjangan lainya milik pemerintah yang selama ini telah di gunakan dalam menjalankan tugas di posisi yang lama agar tidak di bawa atau di gunakan dalam menjalankan tugas di posisi yang baru karena selain dapat menimbulkan maslah di kemudian hari juga akan berdampak pada pemegang jabatan yang menggantikan.

"Semua alat-alat operasional di kantor yang lama biarlah di tempat semula jagan di bawa atau di pindahkan ke kantor yang baru, atau bisa mengusulkan dan mengurusnya sesuai dengan prosedur yang berlaku," tambahnya.

Data yang di peroleh dari bagian kepegawaian Sabang ke 74 pejabat eselon tersebut tidak semuanya menduduki posisi yang baru di antaranya Drs Zakaria MM yang masih menjabat sebagai Asisten I Sekretaris daerah Kota Sabang, dan T Bonjamin juga masih di posisi semula sebagai Asisten III, sementara Asisten II bagian Ekonomi dan pembangunan yang di pegang oleh Derryansyah Kandau di gantikan Drs Syafruddin yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian Kota Sabang.

Di bagian lainya Kursi Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang yang sebelumnya di duduki oleh Dr Ihksan M.kes di gantikan Dr Ali Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala RSU Sabang dan Camat Sukakarya Sabang sebelumnya di pegang oleh Ir faisal kini beralih kepemimpinan pada Iswandi S STP M.Si. (AL)

BRR Distrik Sabang Resmi di Tutup, Aset 45 Miliar di Serahkan Pada Pemko Sabang

SABANG- Sedikitnya 45 miliar Aset Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh distrik Sabang resmi di serahkan para pemerintahan Kota Sabang sebagai pengelola setelah BRR dinyatakan harus meninggalkan Aceh pada April 2009 mendatang.

Penyerahan Aset BRR Distrik Sabang tersebut juga di ikuti oleh sejumlah Aset di daerah lainya yang di lakukan Selasa (23/12) lalu di Banda Aceh yang di hadiri langsung oleh Kepala BRR Aceh dan Nias Kuntoro Mangkusubroto sekaligus penutupan kantor Regional BRR di Luengbata Aceh Besar dan seluruh kantor distrik yang tersebar di sejumlah daerah di Aceh termasuk kantor distriknya di Kota Sabang.

Menurut rencana Kepala BRR Aceh dan Nias Kuntor akan berkunjung ke Sabang dengan menggunakan Pesawat Helikopter sekaligus mengunjungi Pulau Rondo salah satu pulau terluar di Indonesia yang hanya berjarak kurang lebih 20 mil laut dari teluk Sabang Rabu (24/12) kemarin namun karena cuaca tidak mendukung akhirnya Kuntoro kembali ke Bandara Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar dan mengurungkan niatnya untuk singgah di Sabang.

Hal tersebut juga di akui Ihklas Kurniawan yang sempat menunggu Kuntoro di bandara Maimun Saleh Lanud Sabang bersama Wakil Walikota Islamuddin, menurut Ihklas yang di hubungi terpisah mengatakan Kepala BRR Aceh Kuntoro hanya sempat mengunjungi Pulau Rondo untuk melihat sejauh mana pembangunan Helli Pad atau landasan Helli dan beberapa bangunan infrastruktur lainnya yang di bangun menggunakan dana BRR.

" Beliau tidak jadi singgah ke Sabang karena selain cuaca sangat buruk beliau juga tidak punya agenda khusus di Sabang, jadi bapak hanya sempat meninjau pembangunan landasan Helli di Pulau Rondo karena itu merupakan aset pemerintah dan merupakan pulau terluar yang harus di jaga," ujarnya.

Terkait pengalihan Aset BRR lainya dan penutupan kantor BRR distrik Sabang tersebut Ihklas juga menjelaskan sesuai hasil perhitungan sementara dan telah di koreksi oleh Pemda Sabang asset BRR yang sudah fungsional atau telah berfungsi sampai saat ini mencapai 45 miliar dan telah di serahkan pada Pemko bagian pemerintahan sebagai pengelola.

Ia juga menyebutkan dengan penyerahan aset fungsional dan penutupan kantor BRR regional serta BRR distrik di banda Aceh Selasa kemarin maka kantor BRR distrik Sabang juga resmi di tutup namun untuk pengalihan aset masih butuh waktu.

"Itu baru data sementara yang telah selesai di koreksi dan masih banyak lagi aset kita yang belum selesai di koreksi namun hampir 80 % di antaranya sudah berfungsi atau telah di gunakan oleh masyarakat Sabang," tandasnya.

Ia juga memberikan keterangan sejumlah aset yang telah fungsional dan telah di serahkan pada Pemko Sabang tersebut seperti Puskesmas Iboih dan Balohan beberapa unit Boat dan Bus pariwisata, pemasangan rambu-rambu laut, bangunan pengolahan air bersih atau Spam Sabang, tanggul pantai dan sejumlah bangunan lainnya serta beberapa kilo meter jalan. (Zal)

Peringati Hari Ibu, Persatuan Darma Wanita Sabang Tanam Pohon

SABANG- Untuk memperingati Hari Ibu ke 80 yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2008 ini sejumlah perwakilan persatuan Darmawanita Sabang seperti P2TP2, Persit,Bhayangkari dan Darmawanita Kota Sabang sendiri menggelar berbagai kegiatan termasuk penanaman pohon, perlombaan Ibu dan anak serta kegiatan sosial lainya.

Khusus untuk penanaman pohon Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2) Ainal Mardiah sekaligus ketua pelaksana peringatan Hari Ibu ke 80 di Kota Sabang mengatakan penanaman pohon kali ini bertujuan untuk menghidupkan kembali minat para Ibu untuk melakukan penghijauan dan dapat berinteraksi dengan masyarakat secara lebih dekat dengan kegiatan sosial yang di laksanakan.

" Hari ini kita lakukan kegiatan dalam rangka Hari Ibu dan semoga apapun yang telah kita lakukan dapat berlanjut di masa yang akan datang terutama program penghijauan kembali yang memang telah menjadi tujuan di masa depan untuk menghijaukan Aceh," ujar Ainal di gedung Darmawanita Senin (22/12) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Infokom dan PDE Kota Sabang Nur Aisyah SE MM menghimbau para anggota Darmawanita dan sejumlah lembaga perhimpunan perempuan lainya yang ada di Sabang untuk terus menjaga lingkungan sekitar dengan program penghijauan yang di laksanakan.

"kalau bukan kita siapa yang akan mulai dan dengan partisipasi perempuan dalam program penghijauan ini kita harapkan seluruh elemen lainya dapat mengikuti langkah yang telah kita mulai ini ," imbuhnya.

Program penanaman kembali pohon di Kota sabang yang juga masuk dalam agenda peringatan hari Ibu sedunia tersebut tidak lepas dari dukungan dan partisipasi Dinas Pertanian setempat yang telah membagikan sejumlah bibit khusus untuk menghijaukan kembali Kota sabang.

Untuk itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Sabang Iskandar Muda Senin (22/12) kemarin di tempat terpisah menjelaskan pihaknya memang telah mengalokasikan dana untuk pengadaan bibit tersebut dan sampai saat ini sudah lebih dari 4000 batang dengan jenis Jati, Semantok, Hasan, dan Mahoni telah di bagikan pada warga setempat.

"Kita sudah membagikan bibit tersebut sejak satu bulan terakhir ini dengan berbagai elemen pemerintah yang mau berpatisipasi untuk mengajak warga menggalakan penanaman tersebut, dan sampai saat ini sudah ribuan batang yang telah kita keluarkan dan semoga bisa bermanfaat bagi anak cucu kita nantinya," tandasnya.(Zal)

Pasokan Kayu Minim, Sejumlah Panglong Kayu di Sabang Terancam Bangkrut

SABANG- Sosialisasi pemerintah daerah terkait larangan penebangan pohon dan pembatasan Hak penebangan Hutan (HPH) di nilai sangat baik dan bersifat positif dari sudut pandang pelestarian alam agar hijaunya paru-paru bumi ini dapat terus terjaga.

Namun tidak demikian dengan sejumlah pengusaha panglong kayu termasuk para pekerja yang jumlahnya tidak sedikit, dengan pembatasan dan larangan penebangan tersebut berarti telah memutuskan mata rantai salah satu jenis usaha yang melibatkan cukup banyak pekerja bahkan dapat memicu peningkatan jumlah pengangguran.

Hal itu juga terjadi di Sabang, walau sampai saat ini Kota sabang tidak memiliki wilayah tebang seperti daerah daratan lainya, namun kebutuhan kayu di Kota Sabang sebagai salah satu bahan baku pembangunan justru sangat terkantung dari pasokan kayu dari daratan Aceh Daerah.

Hal tersebut turut dirasakan pengusaha panglong kayu di kepulauan Sabang, justru sejumlah panglong terancam tutup akibat pasokan kayu dari daratan sangat terbatas. " Padahal permintaan kayu di Sabang saat ini cukup tinggi. Bahkan, permintaan bisa mencapai 12 kubik perbulannya," ujar Syarifuddin.

Menyinggung permintaan warga, Syafruddin terpaksa menghentikan penjualan, mengingat stok kayu saat ini sangat terbatas. Bahkan, dalam bulan ini banyak pesanan kayu oleh warga. Namun, dirinya tidak dapat memenuhi permintaan yang diminta beberapa pelanggan. " Terpaksa saya hentikan pesanan karena stok kayu terbatas. Kalaupun ada yang minta, harus kita lihat siapa yang duluan pesan," kata Syafruddin.

Dalam hal ini, Syafruddin berharap agar Pemerintah setempat dapat menanganinya dengan serius. Terutama, kata Syafruddin, ada tawaran semacam solusi untuk meringankan beban yang saat ini dirasakan beberapa pengusaha Panglong di Pulau itu. " Jangan sampai puluhan pekerja di tempat saya ini terancam hilang mata pencahariannya. Apalagi, masing-masing mereka ini memiliki anak dan istri," harap Syafruddin. (Zal)

Sedikitnya 98 Peserta Ikuti Lomba swimming Se NAD di Sabang

SABANG- Sejumlah perwakilan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) se Nangroe Aceh Darussalam Sabtu (20/12) ikuti lomba renang (Swimming) Putra /Putri yang di gelar Dinas Pariwisata dan POSI yang di dukung sepenuhnya oleh Lanal Sabang.

Lomba renang yang berlangsung di Dermaga Lanal Sabang selama satu hari tersebut di ikuti oleh sedikitnya 98 peserta putra dan putri dengan empat cabang olah raga yang di perlombakan antara lain adalah fins swimming tradisional putri/putra serta OBA (orientasi bawah air) 5 point (5 rambu) putra/putri.Swimming tradisional putra 2000 meter.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Sabang Islamuddin setelah mengibarkan bendera start secara langsung di atas sebuah Speed Boat mengatakan, perlombaan ini merupakan sarana untuk menjaring bibit-bibit atlit renang Aceh yang nantinya dapat mewakili daerahnya ketingkat yang lebih tinggi bahkan bisa ke taraf Internasional.

"Kita mulai dari sekarang dan semua atlit renang yang mengikuti perlombaan ini merupakan atlit binaan POSSI di daerah masing-masing yang nantinya juga dapat mewakili daerah Aceh dalam event-event tingkat nasional maupun Internasional, untuk itu perlombaan seperti ini perlu di galakkan untuk masa yang akan datang," imbuhnya.

Ia juga berharap perlombaan seperti ini bisa menumbuh kembangkan minat pengunjung ke Sabang dan menggalakan sektor pariwisata yang sampai saat ini masih menjadi program unggulan pemerintah Kota Sabang selain pembangunan sarana pelabuhan Internasional yang saat ini jga masih dalam proses pengerjaan.

Sementara itu Danlanal Sabang Kolonel Laut (E) Januar Hendrui Yono yang mendukung secara penuh perlombaan renang se Aceh tersebut telah mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan oleh panitia termasuk pengerahan beberapa unit Speed Boat sebagai pengamanan peserta saat melakukan perlombaan yang memang lokasinya di perairan dalam Teluk Sabang.

Pada cabang Swiming Tradisional 1000 meter Putri yang di lepas langsung oleh Wakil Walikota Sabang Islamudin Sabtu (20/12) telah memperoleh hasil sementara dengan juara Satu di pegang oleh Samiati atlit Takengon dengan kecepatan 20 menit 33 detik dan juara ke dua di raih oleh Desi Permata hati atlit Bener Meriah dengan maksimal waktu tempuh 21 menit 60 detik sementara di peringkat ke tiga Atlit POSSI Sabang Juliana memperoleh waktu 23 menit delapan detik.

Untuk tahap pertama sejumlah atlit sempat di berikan pertolongan oleh tim SAR AL Sabang karena di nilai sudah tidak mampu lagi menyelesaikan perlombaan bahkan di antaranya sempat mengeluarkan air mata saat ia sadar tidak lagi mampu meraih garis Finis, namun perlombaan yang cukup menguras tenaga mental dan kemampuan tersebut juga di ikuti oleh sejumlah atlit dari Tirta Sumatra Utara Medan dan di saksikan oleh ratusan masyarakat Sabang yang sangat antusias menyaksikan sang juaranya.

Pada Akhir pertandingan Salawati (Aceh Tengah) dan Hendrik (Banda Aceh) tampil sebagai juara masing-masing di nomor Fins Swimming Putri dan Putra pada Kejuaraan Selam Open 2008 di Dermaga Pangkalan TNI AL Sabang yang di mulai sejak pukul 09,30 Wib Sabtu (20/12) kemarin.

Di nomor Fins putri, peraih medali Perunggu Porda Takengon Salawati tampil cukup konsisten dan mampu mencapai finis hanya dibayang-bayangi rekannya dari Bener Meriah Desi Permata Hati sebagai runner up. Kesuksesan Salawati disambut secara demonstratif oleh Ketua Tim Aceh Tengah dan Bener Meriah Hajarul Aswad dengan menceburkan diri ke laut. Hajarul lalu menyalami anak asuhnya itu sambil mengacungkan jempol.

"Meski kita dari daerah pegunungan tapi kita sudah menunjukkan diri bahwa kita bisa,"paparnya. Sedangkan posisi ketiga dan keempat ditempati Maria Ulfa (Aceh Besar) dan Dani (Banda Aceh).

Ketua Dewan Juri Isman Faridi kepada waratawan kemarin menyebutkan untuk posisi kelima bakal diperebutkan tujuh peserta lainnya hari ini (Senin). "Dua peserta yang didiskualifikasi dan lima yang tidak hadir hari ini masih bisa memperebutkan posisi kelima besok,"kata Isman.

Dikatakannya, pada nomor Fins putra Hendrik mampu mencatat rekor tercepat 33,11 menit. Disusul Didik Yulianto (Lanal Sabang) di posisi runner up. Di posisi ketiga dan keempat diraih Sulaiman Sitompul (Aceh Utara) dan Usman Effendi (Bener Meriah) serta Fitrianzah (Lanal Sabang) diurutan kelima. Hingga sore kemarin, saat berita ini di turunkan sejumlah peserta lainya tengah menyelesaikan nomor orientasi bawah air (OBA) 5 poin. (al)



Seorang peserta lomba sedang mempersiapkan peralatan renangnya (AL)



Tuha Peut Dalam Gampong di Minta Libatkan Unsur Polri

SABANG-Para perangkat Tuha Peut dalam setiap Gampong yang ada di sabang di harapkan dapat melibatkan unsur Polri sesuai dengan program polisi masyarakat (Polhumas) yang saat ini sedang di galakan.

Hal tersebut tertuang dalam sosialisasi penitipan peran dan fungsi forum kemitraan polri dan masyarakat (FKPM) kedalam Tuha Peut di Provinsi NAD, sosialisasi yang di gelar di aula serba guna Polres Sabang Kamis (12/18) di selenggarakan oleh Polda NAD dan IAIN Araniry serta sejumlah lembaga Asing lainya.

Namun program tersebut tidak akan dapat di mulai bila Qanun pembentukan Gampong itu sendiri belum juga selesai di bahas oleh pihak DPRK Sabang, hal itu juga di sampaikan ketua Tim sosialisasi Drs Tgk H Abdullah Atiby Mpd dalam kesempatan yang juga melibatkan sejumlah tokoh masyarakat,Sekda Kota sabang Sofyan Daud dan ketua DPRK Sabang H Husaini.

Menurutnya program ini harus sudah berjalan dengan ketentuan dan peraturan daerah atau Qanun yang baku agar semua pihak termasuk masyarakat dapat mentaatinya sebagai peraturan yang harus di ikuti.

" Program ini sudah berjalan di seluruh Aceh bahkan untuk di provinsi lainya unsure polhumas melalui FKPM sudah masuk hingga ke tingkat RT dan RW, namun khusus untuk di Aceh masih butuh sebuah peraturan daerah seperti Qanun sebagai dasar hokum pelaksanaan program itu sendiri," imbuhnya.

Menyangkut keterlibatan IAIN Araniry terkait sosialisasi FKPM itu sendiri Tgk H Abdullah menjelaskan pihaknya punya program kerja sama dengan pihak Polda NAD untuk membantu mensosialisasikanya langsung pada masyarakat agar kendala yang di hadapi masyarakat tersebut nantinya juga dapat di tampung oleh Polri sebagai eplementasi program Polhumas itu sendiri.

"fungsinya kita harapkan dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan di tingkat Gampong langsung oleh masyarakat itu sendiri, jadi tidak perlu harus ke kantor Polisi, dan kita pihak IAIN Aranry juga berperan aktif untuk membantu mensukseskan program tersebut," tambahnya.

Sementara itu di tempat terpisah Kapolres sabang Akbp Imam Tobroni menjelaskan hingga saat ini program Polhumas di Sabang sudah berjalan, bahkan di setiap gampong sudah ada petugas yang berbaur dalam masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul di tingkat gampong tersebut, namun tidak semua warga mau melaporkanya bahkan terkadang enggan memberitahukan pihak berwajajib di gampongnya bila timbul permasalahan baik perkelahian atau lain sebagainya.

" hari ini kita undang tokoh masyarakat dan lembaga adat untuk membentuk sebuah struktur agar unsur polisi dapat di libatkan dalam sruktur tersebut hingga ketingkat gampong, dengan demikian kita harapkan setiap desa bisa menerapkan program tersebut," ujarnya.

Menyangkut unsur dan keberadaan tuha peut yang hingga saat ini sudah mulai pudar Tabroni mengharapkan dengan adanya sosialisasi FKPM tersebut semua unsure dapat terlibat aktif membangkitkan kembali struktur gampong yang dulunya justru tidak lagi di jalankan karena dengan demikian ketentraman di tingkat gampong juga akan terwujut dengan baik," tandasnya.
(ZAL)

Akhir Desember, Kapal Roro Beroperasi di Sabang

SABANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Sabang dan Pemerintah setempat meninjau pembuatan Kapal Role on Role (RORO) di Palembang. Kapal berbobot lebih 1.000 GT ini yang didanai oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR-NAD dan Nias) itu bakal beroperasi dengan rute Balohan-Ulee lheue. Menurut Asisten Pembangunan Setda Kota Sabang Deryansyah Kandau ketika dikonfirmasi, Selasa (16/12) mengatakan pihaknya telah mengunjungi galangan pembuatan kapal itu di PT Kodja Bahari Palembang. Pada hari ini teknisi mesin kapal dari Mitshubishi Jepang tiba di Palembang untuk melakukan ujicoba. "Pantauan kami, para pekerja sedang melakukan pemasangan pintu dan tempat duduk penumpang. Kemungkinan tanggal 20 atau 21, kapal sudah bisa berlayar ke Aceh," katanya.

Mengenai pengelolaan kapal tersebut, Derryansyah berharap agar kapal tersebut dapat diserahkan untuk dikelola oleh Pemko Sabang. “ Tetapi, hal itu masih kita bicarakan dengan BRR,” sebut Derryansyah.

Kepala BRR Distrik Sabang Ikhlas melalui selulernya memperkirakan bahwa pengerjaan kapal di PT Kodja Bahari Palembang itu sudah mencapai 95 persen. “ Pada 26 Desember nanti kapal itu dijadwalkan tiba Aceh. Tentang ukurannya, besar kapal satu setengah kali lebih besar dari kapal Kuala Batee," jelasnya.

Saat disinggung mengenai pengelolaan, Ikhlas menyebutkan bahwa kapal itu menjadi aset Departemen Perhubungan dan pengelolaannya diserahkan ke PT ASDP sebagai BUMN di bawah departemen itu. (Taufik Kurahman)