Satu unit kapal perang milik TNI angkatan laut armada bagian barat (armabar) KRI Pati Unus 384 Sabtu (25/10) singgah di Sabang dalam rangka Patroli rutin menjaga daerah perbatasan laut, namun kali ini KRI Pati Unus yang menempuh jarak ratusan mil dari Jakarta ke Sabang ternyata mempunyai misi khusus.
SABANG-Satu unit kapal perang milik TNI angkatan laut armada bagian barat (armabar) KRI Pati Unus 384 Sabtu (25/10) singgah di Sabang dalam rangka Patroli rutin menjaga daerah perbatasan laut, namun kali ini KRI Pati Unus yang menempuh jarak ratusan mil dari Jakarta ke Sabang ternyata mempunyai misi khusus.
Selain untuk menjaga teritorial dan perbatasan laut NKRI kapal perang yang di lengkapi dengan berbagai jenis senjata pemburu tersebut merupakan satu-satunya kapal perang yang di percayai untuk melakukan koordinasi antara Indonesia dengan beberapa Negara tertangga bagian barat seperti Tailand Malaysia, dan india hingga misi ini di Sebut Patkor Indindo (patroli koordinasi India Indonesia).
Patkor tersebut merupakan agenda rutin sebagai bentuk kerjasama antara dua Negara atau lebih menyangkut pengamanan wilayah perbatasan masing-masing Negara dan penanggulangan musibah atau kecelakaan laut yang sering di alami oleh para nelayan termasuk di wilayah Aceh, operasi koordinasi ini juga sudah berlangsung sebanyak 12 kali sejak tahun 2006 s/d 2008.
Kapal perang KRI Pati Unus mempunyai sedikitnya 75 orang porsenil anggota TNI AL yang di pimpin oleh Dansatgas Idindo Mayor laut (p) Tomy Erizal, KRI ini bertugas menjelajahi wilayah barat dan hari ini Senin (27/10) KRI akan meninggalkan Sabang menuju wilayah Potbler India untuk melanjutkan misi kerja sama tersebut.
Menurut Komandan Kapal sekaligus Dansatgas Operasi Indindo Mayor laut (p) Tomy Erizal melalui Pasop Mayor Laut (p) agus Prabowo Sabtu (25/10), operasi ini sudah di buka sejak tanggal 14 Oktober 2008 lalu di Jakarta dan akan di tutup tanggal 29 mendatang di Potbler India, dengan kegiatan antara lain menjalin komunikasi yang baik dengan angkatan laut india dan beberapa Negara lainya termasuk menciptakan kerjasama yang baik dalam menjaga wilayah perbatasan masing-masing.
“Kita harapkan dengan adanya hubungan kerjasama ini dapat lebih mempererat hubungan komunikasi antara ke dua Negara, termasuk penanganan nelayan yang biasanya terdampar di wilayah mereka,bagaimana sistim pemulanganya,semua telah kita bicarakan dan kita termasuk di untungkan dengan adanya Patkor Indindo ini,” ujar Pasop dalam suasana santai bersama wartawan di ruang Louwage salah satu ruang para perwira kapal.
Ia juga menambahkan Selain KRI Pati Unus,Patkor Indindo ini juga melibatkan satu unit pesawat pengintai jenis kasa P 852 milik TNI AL yang juga beroperasi di wilayah barat,keberangkatan KRI kali ini Pasop menambahkan, juga dalam rangkaian mengadiri acara penutupan program Patkor yang sudah berlangsung hampir dua pekan tersebut.
“Sekalian, makanya kita singgah dulu ke sabang ini, ya sambil beristirahat sejenak karena senin kita harus sudah jalan lagi ke potbler India dengan jarak tempuh hampir 25 jam dari Sabang,” tambahnya.
Menyangkut keamanan wilayah perbatasan laut, pasop menjelaskan data yang di peroleh saat ini tren kecelakaan ataupun tindakan kriminal di laut seperti perompakan dan penyeludupan cendrung menurun.
Namun demikian ia menambahkan, khusus untuk wilayah barat armada yang ada saat ini juga masih terbatas yang hanya berjumlah kurang lebih 150 unit kapal perang berbagai jenis, sementara idealnya untuk wilayah yang tergolong luas ini di butuhkan armada yang lebih memadai dan bisa mencapai 270 dengan berbagai pos dan tugasnya masing-masing. (Al)