-

Berita Luar Negeri

Azon Profit Master

Live Traffic Feed

">See all post'); document.write('

var hn_url_blog = "http://mediacentersabang.blogspot.com/"; var hn_jumlah_post = 10; var hn_warna_latar = "#000000"; var hn_warna_garis = "#FF0000"; var hn_posisi = "bottom"; var hn_tampilkan_judul = true; var hn_backlink = false; ?max-results=10">Alam dan Jagad Raya

'); document.write(" ?max-results="+numposts6+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts7\"><\/script>");
Home » , » ADPEL Sabang Kembali Hentikan Izin Pelayaran

ADPEL Sabang Kembali Hentikan Izin Pelayaran

SABANG- Terkait Cuaca yang sangat buruk Kantor Administrasi Pelabuhan (Adpel) Sabang Kamis (15/1) kemarin terpaksa membekukan atau tidak memberikan Izin penyeberangan rute Sabang –Banda Aceh dengan pertimbangan keselamatan.

Hal tersebut di lakukan Adpel sesuai dengan surat edaran Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Medan yang di edarkan pada seluruh pelabuhan yang ada di wilayah Sumatra dan Aceh melalui Fax, hal tersebut di akui Eko Pangudi Kepala Staf Adpel Sabang yang sampai saat ini sudah mengantongi surat edaran tersebut sebagai pegangan agar di teruskan pada pihak pengelola pelayaran kapal.

“Kita sudah terima Fax tersebut dan sudah kita bagikan ke Kepala Pelabuhan Sabang dan banda Aceh termasuk pihak ASDP untuk di patuhi demi keselamatan kita bersama, dan hal tersebut hanya berlaku sementara hingga cuaca kembali normal,” imbuhnya.

Sementa itu Kepala biro ASDP Sabang Husaini pada wartawan Kamis kemarin mengaku terpaksa menunda keberangkatan kapal Ferry Tanjung Burang menunggu intruksi dari pihak Adpel terkait informasi cuaca dan izin pelayaran.

“Kita sejak pagi tadi kita masih menunggu Intruksi pihak Adpel, karena dengan cuaca yang tidak setabil seperti ini akan sangat beresiko tinggi bila kita paksakan untuk meyeberang,” ujar Husaini.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melepaskan 100 tiket penumpang dan puluhan tiket kendaraan roda dua dan empat, namun karena larangan keberangkatan pihaknya memperpanjang masa berlaku tiket tersebut sampai dengan hari Jum’at (16/1).

“pagi ini kita terpaksa menahan sedikitnya 100 orang penumpang, 50 puluh lebih kendaraan roda dua, 4 unit Truk dan 3 unit mobil roda empat, hingga ada intruksi lanjutan dari pihak Adpel,” tandasnya.

Kamis (15/1) pagi kemarin ratusan penumpang lainya yang ingin melakukan penyeberangan menggunakan kapal Cepat juga terpaksa mengurungkan niatnya, hal tersebut terjadi akibat larangan berangkat yang di keluarkan Adpel Sabang terkait cuaca yang sangat tidak mendukung.

Menurut Informasi yang di terima dari pihak Adpel Sabang sampai dengan hari ini cuaca masih dalam keadaan buruk, kecepatan angin mencapai 15 s/d 20 knot dan ketinggian ombak mencapai tiga meter lebih hingga dapat membahayakan kapal yang melakukan penyeberangan.

Hal serupa juga sempat terjadi pada hari Minggu 12 januari 2009 lalu, bahkan sejumlah kapal yang sudah berada di luar Sabang di larang kembali menunggu cuaca membaik begitu juga sebaliknya.

Nelayan Rugi
Selain menghambat rute penyeberangan dan mempengaruhi sejumlah harga barang termasuk bahan baku, cuaca yang semakin memburuk sejak sepekan terakhir ini juga membuat para nelayan di Sabang terpaksa lego jangkar karena tidak bisa melaut bahkan tidak sedikit di antara mereka yang mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Menurut Irwan (45) salah seorang nelayan yang berhasil di temui di seputaran Bale Pasi Rasiran Kota Bawah Timur Sabang Kamis (15/1) kemarin,akibat cuaca yang tergolong musiman ini banyak para nelayan khususnya yang menggunakan jenis Boat Ikan dan Boat tempel sama sekali tidak bisa melakukan aktifitasnya di laut.

“Sudah satu minggu ini kami terpaksa lego jangkar di pasiran ini menunggu cuaca membaik namun kerugian yang kami alami hingga ratusan juta selama sepekan, kecuali saat teduh walaupun sejenak kami tetap turun ke teluk sekedar untuk menutupi kebutuhan aja,” ujarnya
Ia juga menyebutkan selama ini ia terpaksa beralih profesi menjadi tukang pancing di wilayah pesisir dan menjual ikan yang di peroleh seperti ikan karang dan lainya di pinggir jalan karena saat cuaca seperti ni ikan cendrung mahal dan masyarakat banyak memilih ikan karang yang harganya masih bisa dikompromi,” tambah Irwan sambil tertawa.

0 KOMENTAR: