-

Berita Luar Negeri

Azon Profit Master

Live Traffic Feed

">See all post'); document.write('

var hn_url_blog = "http://mediacentersabang.blogspot.com/"; var hn_jumlah_post = 10; var hn_warna_latar = "#000000"; var hn_warna_garis = "#FF0000"; var hn_posisi = "bottom"; var hn_tampilkan_judul = true; var hn_backlink = false; ?max-results=10">Alam dan Jagad Raya

'); document.write(" ?max-results="+numposts6+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts7\"><\/script>");
Home » , » Unicef dan Dinkes Sabang Gelar Sosialisasi Cara Pelaporan Endemis Malaria

Unicef dan Dinkes Sabang Gelar Sosialisasi Cara Pelaporan Endemis Malaria

SABANG- Untuk Indonesia Kota Sabang merupakan salah satu wilayah Endemis Malaria yang sejak era tahun 70 an sudah menjadi sorotan dunia Internasional, bahkan sempat di jadikan area penelitian dan percontohan serta pembasmian Malaria terebut.

Walau dalam kurun waktu tersebut hingga tahun 2009 ini penyakit malaria di Sabang sudah sangat menurun drastis bahkan sudah hampir dilupakan warga, namun sampai saat in belum ada satupun pelaporan atau data akurat tentang korban hingga cenderung tingkat peningkatan dan penurunanya serta penularanya sendiri tidak terdeteksi dengan jelas di Dinas Kesehatan setempat.

Untuk itu salah satu Lembaga Internasional melalui Unicef bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sabang untuk pertama kalinya di Indonesia melaksanakan Sosialisasi sehari tentang bagaimana membuat sebuah laporan atau perumusan dan pencatatan data korban malaria pada para staf di Dinas Kesehatan, para Apoteker, Pustu dan sejumlah warga lainnya untuk meningkatkan kesadaran instansi terkait tentang bagaimana pentingnya sebuah data.

Menurut Dr Herdiana staf pencegahan penyakit Unicef Aceh di Aula kantor Bappeda Sabang Senin (4/5) kemarin, selain akan membantu Pemerintah dalam program perumusan model sistim pencatatan dan pelaporan malaria ini nantinya juga akan sangat berdampak pada berbagai bidang baik ekonomi dan pariwisata.

“Sekarang seperti kita ketahui setiap negara itu akan mengeluarkan Warning pada warganya untuk bepergian ke wilayah yang endemis malarianya masih tinggi, dan dengan sistim pencatatan yang akan kita rumuskan ini maka akan kita ketahui nantinya berapa jumlah penderita malaria yang masih ada di Sabang hingga warning itu bisa saja kita rekomendasikan untuk di cabut bila memang sudah ada data resmi dari Unicef dan Instansi terkait seperti Dinkes,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang Dr Ali Imran Senin kemarin menyatakan pihaknya sangat mendukung program Unicef untuk merumuskan kembali sistim pencatatan tersebut karena memang Dinkes sendiri sudah mencanangkan 2010 kota Sabang akan bebas Malaria.

“Kita memang sudah melaksanakan program pemerintah tentang pembasmian malaria dengan berbagai tindakan termasuk penyemprotan dan sosialisasi penanganan pada warga setempat, dan sampai saat ini kita sudah punya target 2010 Kota Sabang akan bebas dari malaria,” ujar Dr Ali Imran di sela-sela acara tersebut.(AL)

0 KOMENTAR: