SABANG- Musibah lumpur porong di Sidoharjo Jawa timur tidak luput dari perhatian para anggota dewan DPRK Sabang yang sempat melewati daerah tersebut dari Jember menuju Surabaya Selasa (26/8).
Dalam kunjungan singkat itu Wakil ketua DPRK Sabang H Rizani mengungkapkan musibah yang di alami oleh warga sidoharjo tersebut merupakan ujian dan cobaan yang bisa di ambil hikmahnya agar manusia dapat menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran.
“ Itu semua karena manusia, tangan-tangan mereka yang telah menyebabkan musibah tersebut dan ribuan warga lainya sudah menjadi korban,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan kesempatan untuk mengunjungi wilayah porong ini bisa di jadikan sebuah pelajaran untuk mengintropeksi diri agar tidak terlibat dengan hal-hal yang dapat merugikan rakyat.
Kunjungan yang hanya berlangsung selama 30 menit tersebut harus di akhiri lebih cepat karena tiba-tiba gumpalan asap yang keluar dari pusat semburan lumpur kian meningkat hingga para petugas keamanan yang mendampingi rombongan terpaksa meminta para anggota dewan tersebut untuk menjauh dan turun dari tanggul tiga setinggi lebih dari sepuluh meter.
Sebelumnya di lokasi sumburan lumpur tersebut terlihat banyak di antara warga yang mengambil kesempatan itu dengan menjual jasa dan pemungutan tiket pada setiap pengunjung yang akan melihat lokasi lumpur porong itu.
Sementara seluruh bangunan dan rumah warga termasuk rel kereta api dan sepanjang puluhan kilo meter jalan tol di wilayah itu yang menuju Surabaya sama sekali tidak dapat di gunakan lagi.
Lain lagi dengan jumlah pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja yang juga di akibatkan oleh sumburan lumpur itu hingga seperti terlihat di lokasi selasa kemarin sejumlah pemuda dan anak-anak terpaksa melambaikan tangan pada setiap orang yang lewat agar bersedia untuk parker di lokasi yang telah di sediakanya bahkan saat menyeberang jalanpun mereka bersedia menjadi polisi lalulintas dadakan asalkan di bayar.(Zal)
Dalam kunjungan singkat itu Wakil ketua DPRK Sabang H Rizani mengungkapkan musibah yang di alami oleh warga sidoharjo tersebut merupakan ujian dan cobaan yang bisa di ambil hikmahnya agar manusia dapat menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran.
“ Itu semua karena manusia, tangan-tangan mereka yang telah menyebabkan musibah tersebut dan ribuan warga lainya sudah menjadi korban,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan kesempatan untuk mengunjungi wilayah porong ini bisa di jadikan sebuah pelajaran untuk mengintropeksi diri agar tidak terlibat dengan hal-hal yang dapat merugikan rakyat.
Kunjungan yang hanya berlangsung selama 30 menit tersebut harus di akhiri lebih cepat karena tiba-tiba gumpalan asap yang keluar dari pusat semburan lumpur kian meningkat hingga para petugas keamanan yang mendampingi rombongan terpaksa meminta para anggota dewan tersebut untuk menjauh dan turun dari tanggul tiga setinggi lebih dari sepuluh meter.
Sebelumnya di lokasi sumburan lumpur tersebut terlihat banyak di antara warga yang mengambil kesempatan itu dengan menjual jasa dan pemungutan tiket pada setiap pengunjung yang akan melihat lokasi lumpur porong itu.
Sementara seluruh bangunan dan rumah warga termasuk rel kereta api dan sepanjang puluhan kilo meter jalan tol di wilayah itu yang menuju Surabaya sama sekali tidak dapat di gunakan lagi.
Lain lagi dengan jumlah pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja yang juga di akibatkan oleh sumburan lumpur itu hingga seperti terlihat di lokasi selasa kemarin sejumlah pemuda dan anak-anak terpaksa melambaikan tangan pada setiap orang yang lewat agar bersedia untuk parker di lokasi yang telah di sediakanya bahkan saat menyeberang jalanpun mereka bersedia menjadi polisi lalulintas dadakan asalkan di bayar.(Zal)
0 KOMENTAR:
Posting Komentar