-

Berita Luar Negeri

Azon Profit Master

Live Traffic Feed

">See all post'); document.write('

var hn_url_blog = "http://mediacentersabang.blogspot.com/"; var hn_jumlah_post = 10; var hn_warna_latar = "#000000"; var hn_warna_garis = "#FF0000"; var hn_posisi = "bottom"; var hn_tampilkan_judul = true; var hn_backlink = false; ?max-results=10">Alam dan Jagad Raya

'); document.write(" ?max-results="+numposts6+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts7\"><\/script>");
Home » » Minyak Nilam Mulai Dongkrak Perekonomian Warga, Dinas Tenaga Kerja Gelar Program Padat karya

Minyak Nilam Mulai Dongkrak Perekonomian Warga, Dinas Tenaga Kerja Gelar Program Padat karya

Sejumlah Warga Kelurahan bateeshok Kecamatan Sukakarya Sabang melalui program padat karya yang di gelar Dinas Tenaga Kerja sejak sepekan terakhir mulai melirik usaha penanaman Nilam dengan harga minyaknya yang tinggi hingga mengairahkan kembali sektor perekonomian warga terutama di sektor pertanian.


SABANG – Kelompok Tani Kelurahan Bateeshok mulai kembangkan tanaman Nilam. Sebelumnya, tanaman ini hanya dijadikan sebagai tanaman pekarangan semata. Pengembangan tanaman penghasil komiditas minyak Nilam ini didukung oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Sabang melalui program padat karya produktif penanam Nilam.
Harun (65) salah seorang petani mengatakan, tanaman Nilam di Bateeshok memiliki prospek yang bagus. Terutama ketika memasuki musim hujan. Sebab untuk menghasilkan panen yang bagus, kata dia perlu tanaman Nilam butuh serapan air yang cukup. Apalagi kata Harun harga minyak Nilam di pasaran saat ini mencapai Rp 1 Juta per Kg.
"Kemungkinan delapan bulan ke depan sudah bisa dipanen,"katanya di Bateeshok, Sabtu (6/9) kemarin.
Sementara itu Kepala Disnaker Sabang, Drs AQ Jaelani disela-sela kunjungan ke areal penanaman Nilam, menyebutkan program ini merupakan permintaan warga. Selama ini, kata dia warga setempat hanya menjadikan nilam sebagai tanaman pekarangan rumah.

Dikatakan AQ, program padat karya produktif ini melibatkan 60 orang warga mulai tahapan pembersihan lahan hingga penanaman bibit Nilam. "Mereka bekerja selama 50 hari. Setelah penanaman berakhir, pemeliharaan dan panennya akan ditangani oleh kelompok tani setempat,"kata AQ didampingi stafnya Drs M Jamal.
Ia berharap, program ini bisa merangsang para petani lainnya untuk mengembangkan tanaman Nilam untuk meningkatkan taraf perekonomian warga.(Al)

0 KOMENTAR: